Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Jelata dan Jelita

Gambar
Dapatkan hatinya, maka kau akan jadi yang tercantik!! You're Queen Halo sahabatku mendunia. Dimanapun kamu, apapun warna kulitmu, kamu adalah princes. You’re Queen. Apa yang terlintas dalam fikiran kalian saat membaca kata jelata dan jelita? Apa aku akan menceritakan tentang gadis cantik yang kaya dan lelaki miskin? Tidak. Tentu saja tidak. Sebab aku tau, tak ada lagi pembatasan kasta di negaraku. Tak ada lagi pembatasan antara jumlah harta. Negaraku adalah negara demokrasi, sudah merdeka. Aku membicarakan fenomena alam saat ini. Di zaman serba canggih ini, banyak upaya memanipulasi dan mengelabui orang lain. Sederhananya adalah efek foto. Ketika berfoto tak jarang kita menambahkan filter dan efek segala macam. Kurasa ini bukan hal yang berbahaya, selagi itu tak berlebihan. Tapi jangan sampai oplas ya, hehe. Jaga kecantikanmu secara alami. Operasi hanya upaya cantik dengan menjadi orang lain. Orang tak akan mengenal kamu yang sesungguhnya. Dari zaman da

Sajak Seuntai Kalimat, Tetaplah Hidup Sekalipun Seluruh Dunia Ingin Kau Mati!

Gambar
Di zaman era globalisasi ini, kematian bukan lagi hal tabu dalam hidup. Bunuh diri sudah jadi kebiasaan. Seakan suatu penyelesaian atas satu masalah. Banyaknya peminat kematian di zaman kini Semua perlu proses. Tidak ada masalah yang tak beralur, semua ada jalan penyelesaian. Jika kamu Tak mampu melakukan hal berguna bagi orang lain, lakukan lah hal yang Berguna bagi diri sendiri,Jika kamu tak mampu melakukannya, paling tidak jangan merugikan apalagi melukai diri sendiri. Sudah cukup hati sendiri yang terluka. Jangan melibatkan hati orang sekitar ikut terluka, biarkan badan yang merawat hati.  Jangan biarkan hati melukai badan. Minat hidup yang semakin berkurang, kalian justru berburu kematian. Entah seperti apa mengerikannya masalah hidup itu. Tak perlu berburu kematian. Bila tiba waktunya kematian yang akan memburumu. Sedikit sajak buah karya saya, Dewi. Menyampaikan betapa aku ingin kalian hidup. Betapa aku ingin kalian tetap bernafas. Menjal

Sajak Seuntai Kata, Terluka

Gambar
selamat hari aksara  Halo Sobatku semua, Kali ini aku mau bersajak, ya cuma sajak biasa yang masih berantakan dan tak beraturan. Dalam rangka memperingati Hari Aksara se-dunia. Aku hanya suka, bukan pandai. Jadi sudilah kiranya Sahabatku semua memberi kritik dan saran. Diksi masih meraba. Ini tuh, aku 1 jam 25 menit loh, fyuhh. Betapa sulitnya seorang aku menulis yang sedikit ini. Selamat menikmati Padika pahang, retisalya  (Syair tangkai bunga, luka dalam hati) Dewi II Aku pernah mencintaimu sesederhana rumit yang kamu sangkakan... Aku pernah memberimu rasa, walau aku tau, kamu tak memiliki kembalian Aku tetap ingin disana Menunggu dan terus bercengkrama dengan rindu  Tak peduli seberapa keras kau menolak, Rasa, ia tetap bungkam dan tak mahu pergi Adorasi ku tak berhitung kata, Tak berjumlah angka Kau, ya kau apatis sekali! Dulu... Kau adalah bahagiaku Tak peduli sekeras apapun kau minta aku pergi, Itu tak lebih keras dari pada aku ingin bertaha