Sajak Seuntai Kalimat, Tetaplah Hidup Sekalipun Seluruh Dunia Ingin Kau Mati!


Di zaman era globalisasi ini, kematian bukan lagi hal tabu dalam hidup.
Bunuh diri sudah jadi kebiasaan.
Seakan suatu penyelesaian atas satu masalah.
Banyaknya peminat kematian di zaman kini

Semua perlu proses.
Tidak ada masalah yang tak beralur, semua ada jalan penyelesaian.


Jika kamu Tak mampu melakukan hal berguna bagi orang lain, lakukan lah hal yang Berguna bagi diri sendiri,Jika kamu tak mampu melakukannya, paling tidak jangan merugikan apalagi melukai diri sendiri.

Sudah cukup hati sendiri yang terluka. Jangan melibatkan hati orang sekitar ikut terluka, biarkan badan yang merawat hati.
 Jangan biarkan hati melukai badan.




Minat hidup yang semakin berkurang, kalian justru berburu kematian.

Entah seperti apa mengerikannya masalah hidup itu.

Tak perlu berburu kematian. Bila tiba waktunya kematian yang akan memburumu.

Sedikit sajak buah karya saya, Dewi.
Menyampaikan betapa aku ingin kalian hidup.

Betapa aku ingin kalian tetap bernafas.
Menjalani hidup layaknya manusia pada umumnya.

Kau depresi? Jika kau memilih mati, jasadmu yang akan depresi.

Saban hari harus bergumul dengan cambuk. Itu perih.

Tidakkah kau ingin bahagia?
 Tak ada kehidupan yang diciptakan secara sia-sia.

Teruslah hidup. Aku ingin kau tetap hidup

Buah karya pribadi, hasil pencurahan keinginan dan kenyataan.


ini adalah kebodohan. Aku tak bisa memaklumi


Hiduplah Sekalipun Kau Sebatang Kara
Oleh: Dewi II

Bangkitlah!
Terus hidup atas maumu sendiri
Kau bukan budak,
Sehingga harus di kendalikan oleh mulut-mulut bertahta

Bangunlah!
Kau bukan kerbau yang di colok hidungnya.
Tak perlu berlutut dengan amat sangat pada sang raja

Hiduplah!
Kau tidak mati untuk dirimu sendiri.
Jika memang mati adalah pilihan, sebelum mati kau telah membunuh banyak hati

Bertahanlah!
Hanya karna sedikit bersusah, lalu kau fikir kau terjajah?
Tidak, hanya kau yang tak mau melihat sekitar.
Bukan hanya kau, ada dia dan mereka
Hidupmu terlalu sia-sia jika harus berakhir mengenaskan
Waktumu berlalu tak berguna, kalau kau terus saja mengeluh

Ayolah!
Kau para mahluk berhati baja,
Aku tahu, baja itu mulai melengkung sebab terus saja terpanaskan
Tapi aku juga tahu, sang baja tak suka menyerah

Ia keras kepala,
Apalagi harus di perbudak?
Hiduplah semerdekamu
Hiduplah sebagaimana yang kau inginkan
Lakukan kewajibanmu, ambil hakmu
Tuhan tak akan menciptakan mahluk secara sia-sia.

Bahkan seekor semut pun harus hidup,
 dan kau seorang insan yang hanya patah hati?
Diperbudak oleh cinta,
Teruslah hidup hingga waktunya kau kembali dan mempertanggungjawabkan segalanya dihadapan Rabbmu
Teruslah hidup, sekalipun seluruh dunia ingin kau mati
Hiduplah meski 1000 tahun menahan perih

Kau, aku dan dia adalah sama.
Sama-sama memiliki masalah.
Hanya saja keinginan untuk hidupnya yang mungkin berbeda.

_Banjarmasin, 10 September 2019, 3.45 WITA_


Komentar

  1. Ternyata mbaknya sangat pintar membuat sajak yang memiliki makna sangat dalam ya, teruskan mbak goodjob

    BalasHapus
  2. Aku sangat terpesona dan kagum melihat sajak mbak ini, karena sangat mendalam dan memiliki jiwa seni yang tinggi

    BalasHapus
  3. terus hidup dan jangan menyerah atas diri sendiri, jangan lupa untuk selalu meminta pertolongan kala suara negatif datang :)

    BalasHapus
  4. Hiduplah, meskipun seluruh ornag ingin kau mati :'( Deep talk. Keren kak puisinyaaaa

    BalasHapus
  5. Cocok ini buat temenku. Dia pengen bunuh diri banget2. Terus kusuruh dia ngeblog. Alhamdulillah lumayan reda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah..

      Perlu pendekatan lagi tuh temannya ka

      Hapus
  6. wahh.. dalem banget ya kak definisinya. harus berkali-kali bacanya baru ngeh hehe

    BalasHapus
  7. semoga sukses ngeblognya, jangan sombong dan rajin menabung karena sukses datang dari tidak sombong dan rajin menabung, terus berbagi ilmu pada siapa pun dan kapan pun karena ilmu yang di share akan berguna nantinya, salam dari MyThingsTips

    BalasHapus

Posting Komentar

Komentar lah selayaknya kamu ingin di komentari ya. Jngan toxic, aku baperan. Tinggalkan jejak

Postingan populer dari blog ini

Makalah Prakarya dan Kewirausahaan Tas dari Bungkus Kopi

Titip Rindu Untuk Nenek

Posisi Tidur yang Aman Untuk Masa Depanmu, Cek Yuk!