Spot Foto Nyentrik Cempaka, Rumah Jomblo

Bukti bahwa jomblo itu tidak buruk

Halo para jombloan dan jomblowati. 

Single, double, maupun triple. Ada apa dengan jomblo?

Jomblo juga manusia. Ia karena mereka manusia dan mereka istimewa. Makanya aku menulis ini sebagai dedikasiku.

Semua orang pasti pernah dong melewati masa jomblo. Entah itu sedetik, semenit, sehari, setahun, bahkan seumur hidupnya. Setidaknya kalian pernah mengalami masa menjomblo.

Memang kapan sih masa jomblo itu terhitung?

Kalau gitu sejak bayi seseorang sudah jomblo dong. Hhe

Jadi gini, masa jomblo  itu terhitung sejak kamu memiliki perasaan ingin punya pasangan. Kata jomblo itukan muncul karena seseorang tidak memiliki pasangan. Berbeda dengan alone, dia adalah mahluk independen yang berdiri di atas kakinya sendiri. Jomblo lebih sering berkomunikasi dengan banyak orang. Tak seperti mahluk alone yang bahkan bisa di sebut mati rasa.

Kejombloanmu belum dapat di katakan akut, jika kau belum pernah berada di posisi ingin memiliki tapi takut terluka. Yang terparah adalah ketika ingin memiliki pasangan hanya untuk menghapus gelar jomblo.

Nikmatin aja lagi, karena seperti kata Raditya Dika, Ketika laki-laki berpacaran maka panca indranya akan dikuasai oleh wanita.  Maka dari itu,  kamu harus bangga dengan predikat jomblo itu. Itu artinya hatimu mahal. 

Ah, bicara apa ini. Itu hanya omong kosong. Tepatnya disini aku ingin membicarakan sebuah rumah yang di kenal dengan Rumah Jomblo, tapi aku lebih suka menyebutnya independen.

Sebutlah namanya  Rumah Jomblo. Rumah yang sebenarnya kalau di lihat biasa saja. Sangat biasa. Namun posisi berdirinya yang tak biasa. 

Rumah yang terbuat dari kayu sederhana, berada di atas gundukan tanah tinggi bekas galian.

Posisinya tinggi di atas gundukan tanah merah di tengah area sebuah perumahan di kawasan Kesatrian Secaba dan Dodiklatpur di Jalan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Era millenial mampu membuat rumah ini menjadi sangat menarik. Tidak ada yang istimewa. Bahkan jika di bandingkan dengan spot foto yang di sediakan oleh kawasan wisata lainnya, tempat ini tak lebih menarik.

Memang benar, nama adalah brand untuk suatu benda menjadi terkenal. 

Karena namanya Rumah Jomblo, posisinya sedikit nyentrik,  kawasan ini populer di kalangan masyarakat  untuk di jadikan sebagai spot foto. Terutama di kalangan remaja.  

Sebenarnya,  rumah ini pernah roboh pada akhir 25 Oktober 2017 akibat angin kencang . Namun sebab nama populernya itu, ia tidak di biarkan roboh begitu saja. Rumah ini kembali di bangun oleh PT Citra Graha hingga tetap populer sampai saat ini.

Tempat yang berada tidak jauh dari kawasan sekolah militer ini pun sangat mudah di temukan. Di jaman teknologi ini kalian hanya perlu mengetik kata kuncinya di google map “Rumah Jomblo" maka Mbak google akan dengan senang hati mengawal perjalananmu. 

Jalan menuju Rumah Jomblo

Perjalanan ini tidak terlalu buruk, kamu bahkan tidak akan kesulitan untuk urusan kendaraanmu. Tempat yang masih berada pada keramaian,  tidak akan membuatmu kelaparan juga.

Meskipun kondisi yang agak nyentrik, pewarung   sekitar  tetap menjual harga makanan dan keperluan lainnya dalam batas wajar. 

Kiram Park Paman Birin

Selain itu, jika sudah kesana kalian bisa melanjutkan perjalanan menuju wisata Kiram Park Paman Birin, gubernur Kalimantan Selatan.  Tidak perlu putar balik. Terus saja.

Ibarat kata, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.

Tentu saja hanya di Kalimatan Selatan.