Corona Make Me Merana
COVID_19 BIKIN DUNIA TAK SELUAS DAUN TALAS
Halo guys, long time not see. How are you? Hopefully you always fine.
So, Here i wanna discuss the news that was busy approaching various parts of the country. What is?
Yes, that is Corona.
So, happy reading.
Wahai kaum pelajar yang beriman dan berilmu pengetahuan.
Kalian di liburkan sekolah bukan buat jalan- jalan.
Di suruh mendekem dalam rumah.
Biar apa?
Ya biar mengompres dampak penyebaran virus corona lah.
Kalau hari libur, terus malah kalian bawa jalan-jalan. Pergi ke pantai. Ketemu cowok baru, salaman tangan, minum segelas bergantian.
Berenang di kolam renang. Awas ati-ati. Ntar hamil gegara berenang di kolam renang. Upps!
Pergi ke gunung, air minum habis. Minum satu botol berdua. Berasa romantis yekan.
Gak tau kan lu, tadi sebelum muncak dia nyium cewek mana.
Tadi sebelum muncak dia gandeng tangan siapa. Gak tau kan lu?
Makanya, tu perjalanan menuju puncak harus di evaluasi. Eh... salah lagi.
Let's we think. Read it for a while. Five minutes.
Keknya pada seneng ya di kasih libur 14 hari. Sini-sini. Mari ku jelaskan.
Kenapa liburnya 14 hari?
Untuk apa?
Himbauan libur 14 hari di edarkan begitu saja tanpa penjelasan yang mampu di mengerti. Kita hanya tau, libur cuse any Covid_19. Nothing other.
14 hari ini penting banget. Dan harus di sertai kepatuhan.
14 hari mampu menghambat laju Covid_19
14 hari mampu menyelamatkan ribuan orang, bahkan dirimu sendiri.
Why?
Berikut penjelasannya:
- Ketika kamu kontak dengan apapun yg bisa menginfeksimu dengan si Covid-19, harus ditunggu 14 hari minimal. Dan jika tidak terjadi apa-apa, maka kamu aman.
-14 hari untuk memotong rantai penularan. Ini baru akan berhasil kalau semua orang tetap tinggal di rumah masing-masing selama 14 hari.
.
Penjabaran, kamu mulai libur tgl 16 Maret selama 14 hari. Akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15. Ternyata kamu menggunakan waktu libur itu untuk hangout. Mengunjungi kumpulan orang, atau ketempat saudara, ke mall dll. Seandainya di hari ke 10 liburan kamu jalan-jalan, lalu terlular Covid-19 di tempat yang di kunjungi. Mungkin pada hari ke 14 atau15 belum ada tanda-tanda sakit. Tapi kamu sudah membawa Covid_19 in your body.
Dan siap menularkannya pada teman sekelasmu.
Jahat sekali kamu, kan?
Saat kamu masuk sekolah pada hari ke 15 dan seterusnya. Maka 14 hari libur sekolahnya itu, ga guna. Suwer dah. Ga guna.
Penularan terjadi lagi di sekolah. Efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.
Justru malah memperluas penyebaran.
Akibat apa?
Ya akibat liburan dan jalan-jalan tadi.
Untuk itu, semua orang harus bekerjasama, semua warga Indonesia harus membantu, warga harus kompak. Patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal yang sangat perlu.
Waktu 14 hari itu, gunakan untuk saling pantau. Jika ada orang yg menunjukkan gejala menderita serangan Covid-19, bisa segera ditangani dan penularan stop hanya pada dia, cuse dia tidak kontak dengan orang lain dalam 14 hari itu.
Jadi, mari kita mengisolasi diri, untuk diri sendiri dan orang lain, mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia. Jadi nolep selama 14 hari bisa, kan?
Para tim medis berdiri pada garda terdepan dalam tindak langsung penanganan dan pencegahan.
Kita di barisan keseribu sebagai informan bisa gak sih?
Duduk ae di rumah. Rebahan. Minum air putih yang banyak. Sering-sering mandi. Cuci tangan. Yang biasanya cuci tangan kalau abis cebok doang, mulai sekarang cuci tangan sebelum cebok. (Ibarat katanya begitu)
Buat kalian para kaum intelektual yang aku banggakan. Kaum kebanggaannya bangsa.
Kaum generasi millenial. Aktif berselancar di sosial media.
Tolong ya, jelaskan ke orang lain, supaya semua patuh dan pemerintah terbantu untuk stop penularan Covid-19.
Kalo enggak, maka 14 hari libur itu PERCUMA.
APALAGI DI INDONESIA GAK ADA HOTEL BERBASIS RUMAH SAKIT KAYAK DI PORTUGAL.
DI INDONESIA GAK BANYAK YANG MENYUMBANG MASKER GRATIS KAYAK DI KOREA.
DI INDONESIA, MULAI KEHABISAN SANITIZER.
DI INDONESIA, JANGAN SAMPAI KEHABISAN UMAT BERBANGSA DAN BERNEGARA.
Semoga kondisi dunia segera pulih.
Dear kita semua, ini hanya soal waktu. Semoga segera membaik.
Source : Monica
Halo guys, long time not see. How are you? Hopefully you always fine.
So, Here i wanna discuss the news that was busy approaching various parts of the country. What is?
Yes, that is Corona.
So, happy reading.
Wahai kaum pelajar yang beriman dan berilmu pengetahuan.
Kalian di liburkan sekolah bukan buat jalan- jalan.
Di suruh mendekem dalam rumah.
Biar apa?
Ya biar mengompres dampak penyebaran virus corona lah.
Kalau hari libur, terus malah kalian bawa jalan-jalan. Pergi ke pantai. Ketemu cowok baru, salaman tangan, minum segelas bergantian.
Berenang di kolam renang. Awas ati-ati. Ntar hamil gegara berenang di kolam renang. Upps!
Pergi ke gunung, air minum habis. Minum satu botol berdua. Berasa romantis yekan.
Gak tau kan lu, tadi sebelum muncak dia nyium cewek mana.
Tadi sebelum muncak dia gandeng tangan siapa. Gak tau kan lu?
Makanya, tu perjalanan menuju puncak harus di evaluasi. Eh... salah lagi.
Let's we think. Read it for a while. Five minutes.
Keknya pada seneng ya di kasih libur 14 hari. Sini-sini. Mari ku jelaskan.
Kenapa liburnya 14 hari?
Untuk apa?
Himbauan libur 14 hari di edarkan begitu saja tanpa penjelasan yang mampu di mengerti. Kita hanya tau, libur cuse any Covid_19. Nothing other.
14 hari ini penting banget. Dan harus di sertai kepatuhan.
14 hari mampu menghambat laju Covid_19
14 hari mampu menyelamatkan ribuan orang, bahkan dirimu sendiri.
Why?
Berikut penjelasannya:
- Ketika kamu kontak dengan apapun yg bisa menginfeksimu dengan si Covid-19, harus ditunggu 14 hari minimal. Dan jika tidak terjadi apa-apa, maka kamu aman.
-14 hari untuk memotong rantai penularan. Ini baru akan berhasil kalau semua orang tetap tinggal di rumah masing-masing selama 14 hari.
.
Penjabaran, kamu mulai libur tgl 16 Maret selama 14 hari. Akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15. Ternyata kamu menggunakan waktu libur itu untuk hangout. Mengunjungi kumpulan orang, atau ketempat saudara, ke mall dll. Seandainya di hari ke 10 liburan kamu jalan-jalan, lalu terlular Covid-19 di tempat yang di kunjungi. Mungkin pada hari ke 14 atau15 belum ada tanda-tanda sakit. Tapi kamu sudah membawa Covid_19 in your body.
Dan siap menularkannya pada teman sekelasmu.
Jahat sekali kamu, kan?
Saat kamu masuk sekolah pada hari ke 15 dan seterusnya. Maka 14 hari libur sekolahnya itu, ga guna. Suwer dah. Ga guna.
Penularan terjadi lagi di sekolah. Efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.
Justru malah memperluas penyebaran.
Akibat apa?
Ya akibat liburan dan jalan-jalan tadi.
Untuk itu, semua orang harus bekerjasama, semua warga Indonesia harus membantu, warga harus kompak. Patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal yang sangat perlu.
Waktu 14 hari itu, gunakan untuk saling pantau. Jika ada orang yg menunjukkan gejala menderita serangan Covid-19, bisa segera ditangani dan penularan stop hanya pada dia, cuse dia tidak kontak dengan orang lain dalam 14 hari itu.
Jadi, mari kita mengisolasi diri, untuk diri sendiri dan orang lain, mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia. Jadi nolep selama 14 hari bisa, kan?
Para tim medis berdiri pada garda terdepan dalam tindak langsung penanganan dan pencegahan.
Kita di barisan keseribu sebagai informan bisa gak sih?
Duduk ae di rumah. Rebahan. Minum air putih yang banyak. Sering-sering mandi. Cuci tangan. Yang biasanya cuci tangan kalau abis cebok doang, mulai sekarang cuci tangan sebelum cebok. (Ibarat katanya begitu)
Buat kalian para kaum intelektual yang aku banggakan. Kaum kebanggaannya bangsa.
Kaum generasi millenial. Aktif berselancar di sosial media.
Tolong ya, jelaskan ke orang lain, supaya semua patuh dan pemerintah terbantu untuk stop penularan Covid-19.
Kalo enggak, maka 14 hari libur itu PERCUMA.
APALAGI DI INDONESIA GAK ADA HOTEL BERBASIS RUMAH SAKIT KAYAK DI PORTUGAL.
DI INDONESIA GAK BANYAK YANG MENYUMBANG MASKER GRATIS KAYAK DI KOREA.
DI INDONESIA, MULAI KEHABISAN SANITIZER.
DI INDONESIA, JANGAN SAMPAI KEHABISAN UMAT BERBANGSA DAN BERNEGARA.
Semoga kondisi dunia segera pulih.
Dear kita semua, ini hanya soal waktu. Semoga segera membaik.
Source : Monica
Harus sabar memang di masa covid 19 ini ya. Memang gitu 14 hari lagi dan lagi. Semoga si covid segera berlalu ya kak
BalasHapusKesadaran masyarakat tentang bahayanya pandemi ini masih kurang. Terbukti tiap hari aku liat berita di tv tentang masarakat yang masih berkeliaran dan mudik. Padahal saat ini yang terbaik emmang di rumah aja dan sicial distancing.
BalasHapussemoga si coro ini segera berakhir pandeminya, agar bisa kita aktivitas normal kembali, yuk kita ikuti saran pemerintah untuk menyetop penyebaran dengan cara di rumah saja
BalasHapusKata teman ya kak, Corona ada 4 sikap, iman, imun, ikhtiar, tawakal. Kudu ingat bener ini katanya.
BalasHapusCorona memang menyiksa, padahal dia tidak terlihat. Efeknya terasa sekali. Bahkan saya kemarin sempat panik karena kelas saya banyak cancel dan saya harus beralih kelas online.
BalasHapusSemoga pada peduli dan taat aniyran pemerintah ya Kak. Bertahan di rumah lebih baik kalau ga ada keperluan mendesak. Kebayang efek dominonya kalau ada yang abai. Semoga segwra diangkat wabah ini biar ekonomi pulih dan sosial normal kembali. Karena semua terdampak.
BalasHapusPostingan Maret ya, Wi? Sekarang (April) udah ada beberapa hotel yang dijadikan RS. Masyarakat juga banyak yang bahu-membahu membantu pengadaan dan donasi masker kain.
BalasHapusCuma memang, perilaku masyarakat yang masih keluyuran sana sini tanpa hal urgent masih aja banyak :(
Kayaknya yang gak sadar-sadar itu, mesti kena dulu, biar ngerasain sengsaranya Pake ventilator. Tapi jadi bikin repot.
BalasHapusSemoga segera berakhir dan kita bisa kembali ke kehidupan yang sebenarnya dengan saling menjaga satu sama lain
BalasHapusSedih banget saat lihat jalanan sore ini, banyak orang yang berlalu lalang dan ngabuburit. Seolah tak terjadi apa-apa. Padaha wilayah Kabupatenku termasuk zona merah, banyak PDP dan ODP yang disembunyikan identitasnya.
BalasHapusKemungkinan tertular semakin besar
Kadang sedih melihat kenyataan orang-orang masih banyak yang berkerumun. Liburan malah dimanfaatkan untuk jalan-jalan. Akibatnya makin banyak yang terpapar virus covid-19....semoga masyarakat Indonesia sadar bahwa himbauan pemerintah tak lain adalah demi kebaikan bersama. Semoga pula pandemi ini segera berakhir dan kita bisa hidup normal kembali.
BalasHapusBanyak sekali orang yang terdampak dengan Corona ini, tapi bahgaimana lagi. Semua yang dilakukan emang demi kebaikan kita bersama.
BalasHapusSemoga Physical distancing ini bisa kita lakuin sesuai dengan protokol kesehatan pemerintah biar bisa lewat semua pandemi corona ini
Hal ini yang membuat kita miris dengan kenyataan yang ada di tanah air. Meski sudah sering kali diingatkan, tetap saja terjadi kerumunan di mana-mana. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan seolah-olah virus ini tidak berpengaruh apa-apa. Hikz
BalasHapusKesadaran utk patuh terhadap anjuran pemerintah: di rumah saja, nggak berkerumun, dll menjadi kunci keberhasilan melewati pandemi Covid-19 ini
BalasHapusSabar, sabar.. sebenernya juga iri iri sebel sama temen-temen yang pada pulang kampung trus pada ke pantai dan naik gunung. Tapi kan aku anak baik ya kak wkwkw jadi aku sih nurut anjuran pemerintah juga dong tetep dirumah aja biar ga nyebarin/kena virus Corona.
BalasHapusKita memang harus bersama-sama dirumahaja buat memutus rantai persebaran virus ini.
BalasHapusOh iya, sama kalimat terakhir, sekarang setauku udah banyak yang menyumbang masker dan APD untuk tenaga medis, mungkin ini karena masyarakat kita sudah sadar tentang pentingnya berbagi di saat seperti ini
Pandemi ini membuat semuanorang merana. Satu2nya jalan keluar adalah dg membangun solidaritas. Jangan saling menyalahkan, sebaliknya saling membantu agar semakin kuat bertahan.
BalasHapusPandemi ini bikin sedih
BalasHapusLangkah tertahan, beragam rencana tertunda
Sediiih banget. Bahkan mau ketemu orang tua aja mesti ditahan-tahan kangennya
Semoga wabah ini segera berlalu
Pandemi ini dampaknya sistemik...
BalasHapusG cuma masalah kesehatan, tapi juga menimbulkan masalah ekonomi dan ujung unjungnya masalah sosial berkembang pesat
Semoga kita tetap diberi kesehatan dan dapat mengambil hikmah dari pandemi yang terjadi seperti saat ini. Semoga semuanya baik-baik aja dan kembali normal yaa, amiin.
BalasHapusAku sejak ada aturan di rumah aja, selama itu aku nggak keluar rumah. eh, masih keluar rumah ding kalau mau belanja kebutuhan pokok. Semoga semua ini cepat berlalu
BalasHapusAmiin... Di Indonesia memang enggak ada yang kayak di korea atau portugal tapi semoga doa-doa yang dipanjatkan orang Indonesia membuat corona lari terbirit-birit, pun atas kuasa Allah SWT. Amiin
BalasHapusTetap semangat ya zeyeng. Jaga kesehatan. jangan kelayapan kalau gak begitu penting. Raji cuci tangan pake sabun. Semoga pandemi ini segera berakhir.
BalasHapusIya semoga semua orang sadar dan bisa anteng di rumah aja sehingga rantai penularan bisa segera terputus ya
BalasHapusWaw kok aku suka gaya tulisannya. Cocok buat aku share ke grup kelas. Hehehe. Millenial banget!
BalasHapuskadang 14 hari karantina di rumah sakit atau sekedar isolasi mandiri di rumah, masih dianggap remeh oleh masyarakat sekitar. padahal dengan 14 hari itu, menurut teori imunitas tubuh akan terbentuk dengan sendirinya untuk melawan covid-19 sehingga itu menjawab kenapa org yg sedang dikarantina atau diisolasi harus dijaga benar-benar asupan nutrisinya.
BalasHapusYuk, tetap di rumah saja dan tetap melakukan kegiatan yang positif dari dalam rumah. Misalnya kursus online untuk menambah skill dan pengetahuan.
BalasHapusSudah bulan Juni:') moga dibulan yang baru pandemi ini segera berlalu
BalasHapus