Pecundang Sepertimu, Apa Pantas diNegriku?

Halo apa kabar?
Bagaimana hari ini?
Sudah move on?

Alhamdulillah ya, kita bisa bernafas bebas tanpa dikenakan tarif berbayar dari Allah.
Kalo di tanya, apa yang mahal di dunia ini. Kalian jawab apa?

Kalo aku sih jawabnya adalah kesehatan.
Tapi fenomena yang terjadi saat ini, orang mati-matian kerja cari duit sampai stres. Pas dah dapat duit malah di pakek buat ngilangin stress.

Kerja keras sampai sakit, pas dah sakit duit hasil kerja keras lenyap seketika.

Jadi hukumnya apa?
Mencari duit untuk sakit, atau sehat agar bisa cari duit?
Kita hidup untuk makan atau makan untuk hidup?
Jangan bilang hidup untuk harta. Berasa kek jaman penjajahan aja deh, serbanya kudu memaksa.

Kita mah udah merdeka, lakukan segala hal sesuka hatimu. Tunaikan kewajiban pada dirimu sendiri. Jangan jadi penjajah untuk badan.

Zaman penjajahan itu jiwa raga terjajah, sekarang pun sama. Jiwa raga terjajah.

Bedanya dulu pakek kekerasan fisik, sekarang pakek money politik. Eh keceplosan. Hhe


Bicara soal penjajahan, saya bingung sebenarnya indonesia udah merdeka atau belum sih?
Capek-capek para pejuang zaman dulu memerdekakan negri ini. Eh orang masa kini malah bodo amat.

Bahu jalan penopang beban 

Rakyat Indonesia itu masih di jajah. Di jajah kemiskinan misalnya, miskin harta, miskin sosial, miskin ilmu, bahkan miskin moral. Rakyat sekitarnya miskin, tetangganya miskin, dia sendiri bergelimang harta. Dah gitu bodo amat lagi.
Astagfirullah. Duh, ga boleh julid. Itukan kerjakerasnya.

Kemerdekaan yang telah berdiri selama 74 tahun sejak proklamasi di dikumandangkan , bukan hadiah dari jepang atau siapapun. Melainkan hasil perjuangan bangsa ini sendiri. Mereka ialah bergelar pahlawan.

Bicara soal pahlawan, ibuku adalah pahlawan, ayahku pahlawan, guruku pahlawan, kalian semua adalah pahlawan.


Namun pahlawan kali ini adalah pahlawan yang telah gugur mendahului kita, bertumpah darah mempertahankan keutuhan bangsa. Semoga damai di alamMu.

________________________________________

Zaman dulu, para pahlawan berjuang melawan penjajah , mengusir bangsa asing. Perangnya nyata, ada adegan baku hantam, baku tembak, bahkan baku bom. Lah sekarang, kita sedang berperang, perang batin. Perang melawan bangsa sendiri, yang kita gak tau siapa musuhnya. Banyak penyamaran dan kemunafikan.

penyamaran terbaik

Seperti ujar bung Karno selaku pahlawan proklamator "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".

Kita dijajah kemiskinan, kebodohan, kekejaman, dan kemunafikan yang berselebaran di negri ini.

Indonesiaku, taukah kamu bahwa dinegri ini pahlawan tak lebih penting di banding pejabat. Taukah kamu, di negri ini banyak rekam jejak pahlawan yang memiliki hidup kurang layak. Taukah kamu, pahlawan yang berdedikasi untuk negri inipun tak semakmur para pengkhianat, negriku.

Tanah Airku, kau kenal tidak dengan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa?
Mereka itu, harusnya menjadi perhatian penuh.

Wahai negri di garis khatulistiwa, sedang sakit kah kau sekarang?
Aku harap kau tidak akan menjadi gila sebab melihat ulah anak negri ini.


Sebagai bangsa yang baik, jika kita tak bisa mengharumkan namanya, setidaknya jangan mencoreng nama negri ini.

Seperti kata istilah, JASMERAH. Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargia jasa pahlawan.


Belajarlah wahai pemuda, tekuni buku belajarmu. Perhatikan sekolahmu. Jangan tanya apa yang negara ini berikan padamu, tapi tanyakan apa yang sudah kamu lakukan untuk negara.

Sudah ya, jangan tawuran lagi. Malu dengan anak cucumu. Kelak satu masa akan ada rekam jejak digital yang terbaca oleh anak cucumu. Cukup sudah.

Kebersihan hati demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Selamat Hari Pahlawan 10 November 2019
Terimakasih atas jasamu yang tak pernah cukup hanya dengan terimakasih

Sumber foto: Berbagai sumber FB

Member of WMC

WWW.koranbanjar.net