Saya Berani Saya Sehat



Siapa yang tidak tau simbol pita diatas?
Simbol pita merah tanda kekeluargaan dan ikatan.

Seperti yang kita semua ketahui, maraknya kasus narkoba yang melanda negri ini, pun di sertai dengan berbagai penyakit menular yang di akibatkan oleh pengguna sesamanya.
Seks bebaspun tumbuh berkembang layaknya cendawan di musim hujan.

HIV adalah salah satu virus penyebab penyakit menular yang belum ditemukan obat penyembuhnya.


Human Immunodeficiency Virus atau yang kita kenal HIV adalah salah satu virus yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Sehingga memungkinkan penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lain nya menyerang tubuh korban.

Belum ditemukan obat yang mampu menyingkirkannya. Ketika kamu positif HIV, maka kamu akan memilikinya seumur hidup.

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kondisi terparah akibat virus HIV. Ditandai dengan munculnya berbagai penyakit seperti kanker.

Berbagai infeksipun turut muncul seiring dengan melemahnya sistim kekebalan tubuh. Semakin banyak sel CD4 yang
terinfeksi dan di hancurkan oleh virus HIV, sistim kekebalan tubuh akan semakin melemah. Sehingga, tubuh rentan di serang berbagai penyakit.
Tahap inilah yang di katakan AIDS.

Untuk memudahkan kamu mengingat perbedaan HIV-AIDS.
HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS, sedangkan AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV.


Menurut laporan dari Data Ditjen P2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) Kemenkes RI Tahun 2017, pada triwulan kedua tahun 2017 kasus HIV di Indonesia dilaporkan sebanyak 255.527 jiwa.

Lalu bagaimana penularannya?

Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar bahwa virus HIV dapat menular melalu tusuk gigi dan air liur.
Media pernah di hinggapi oleh berita demikian.

Yang sebenarnya adalah virus HIV tidak dapat menular melalui tusuk gigi, dikarenakan virus HIV tidak dapat bertahan lama di udara bebas. Hanya dalam sepersekian detik, virus ini akan mati. Berbeda dengan cacing pita.

Virus HIV tidak menular melalu air ludah, karena kelenjar ludah tidak terhubung dengan saluran darah. Tetapi bukan tidak mungkin orang tertular HIV dengan berciuman. Kamu tidak bisa menjamin bahwa gigi orang yang berciuman denganmu tidak berlubang. Dikhawatirkan ketika kamu berciuman, lalu disaat yang bersamaan gigi pasanganmu yang berlubang mengeluarkan darah. Dari darah tersebut ternyata membawa virus HIV.

Bukankah ini sangat mungkin terjadi?

Maka penularan disini bukan air ludahnya, melainkan darah yang keluar dari sela gigi pada saat kamu berciuman.

Penularan HIV berasal dari kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran merkosa) atau aliran darah. Juga dapat menular dengan cairan tubuh seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal (cairan bening pra-ejakulasi), sperma, dan air susu ibu.

Berikut penjelasannya:

1. Hubungan seks yang berisiko
Yang dimaksud berisiko di sini adalah jika salah satu pasangan terjangkit virus HIV.
Kemudian melakukan hubungan seks tanpa menggunakan pengaman. Karena salah satunya HIV menular melalui cairan sperma atau vagina. Maka hal ini sangat efektif dalam penularannya.

2. Penularan lewat jarum suntik
Penggunaan jarum suntik secara bergantian juga merupakan salah satu cara penularan AIDS yang paling umum. Penggunaan jarum suntik tidak hanya bisa ditemukan di rumah sakit, namun juga di kalangan pengguna narkoba, layanan akupuntur hingga jasa tato.

Sebelumnya, saya menyebutkan bahwa virus HIV hanya bertahan sepersekian detik dalam udara, namun dijarum suntik kini berbeda. Virus HIV dapat bertahan didalam lubang jarum suntik dalam waktu yang lumayan cukup, hingga kamu menyuntikkan kembali jarum pada kulitmu. Virus akan berpindah kedalam darahmu.

3. Transfusi darah
Dalam beberapa kasus, cara penularan penyakit AIDS juga bisa terjadi melalui transfusi darah. Namun saat ini semakin jarang terjadi akibat adanya uji kelayakan donor darah yang semakin ketat. Dengan adanya uji kelayakan yang ketat dapat menekan risiko penerima donor darah memiliki risiko HIV.

4. Penularan HIV melalui ASI
Ibu yang mengidap HIV/AIDS dapat menularkan virus HIV pada anak yang disusuinya.

Namun hal ini dapat dicegah dengan mewaspadai sejak awal kehamilan untuk menekan risiko penularan HIV pada bayi.


HIV tidak menular melalui;

• Nyamuk, kutu, serangga, dll
• Tidak menular melalui air liur, air mata, air keringat yang tidak terkontaminasi dengan darah tertular
• Pelukan, jabat tangan, berbagi toilet, berbagi alat makan, atau ciuman dengan mulut terkatup(cipika-cipiki)
• Jika sehat itu mahal, maka saya fikir mencegah jauh lebih baik dari pada usaha menyembuhkan.

Mencegah penularan HIV/AIDS yang paling aman adalah dengan melakukan serangkaian upaya dan cara pencegahan HIV, di antaranya:

1. Menggunakan kondom
2. Hindari penggunaan jarum suntik bekas
3. Hindari obat-obatan terlarang
4. Jika posisif HIV saat hamil, dapatkan perawatan
5. Sunat pada pria
6. Menggunakan sarung tangan plastik, karet, atau sejenisnya,untuk menghindari kontak langsung ketika membersihkan luka ODHA. Berlaku bagi yang hidup berdampingan dengan ODHA


Beberapa gejala dapat kamu temukan jika positif HIV, diantaranya adalah:

• Demam
• Menggigil atau meriang
• Kemerahan pada kulit
• Berkeringat di malam hari
• Merasa cepat lelah
• Pembengkakan kelenjar getah bening
• Luka pada mulut
• Sakit tenggorokan

Jika sudah mengalami beberapa gejala di atas sebaiknya kamu melakukan tes HIV.

Bagaimana Cara Mengakses Tes Deteksi HIV?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa pemeriksaan HIV harus bersifat sadar diri, rahasia, terarah, akurat, dan terhubung dengan pengobatan yang tepat.

Jika berisiko terinfeksi HIV, seseorang dianjurkan untuk mendapatkan pemeriksaan HIV. Untuk melakukan pemeriksaan HIV, kamu dapat berkonsultasi dan mendapatkan konseling terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan yang ahli.

Terdapat beberapa jenis tes untuk mendeteksi HIV, antara lain:

• Tes antibodi
Tes antibodi dilakukan guna mendeteksi adanya antibodi yang diproduksi tubuh untuk melawan HIV. Setidaknya 3-12 minggu setelah terkena virus. Jika kamu ingin melakukan tes antibodi HIV, disarankan untuk memilih tes dengan sampel darah karena hasilnya lebih cepat.

• Tes kombinasi
Tes kombinasi atau tes generasi keempat dilakukan untuk mencari antibodi dan antigen HIV.

Antigen merupakan bagian dari virus itu sendiri dan ada di dalam tubuh selama infeksi HIV akut. Antibodi dan antigen akan terbentuk dalam waktu 2-6 minggu setelah tubuh terpapar virus.

Tes NAT
Ini merupakan tes deteksi HIV yang paling cepat, namun juga sangat mahal. Hanya diperlukan 7-28 hari bagi NAT untuk mendeteksi HIV. Tes ini tidak rutin digunakan untuk mendeteksi HIV, kecuali jika pasien baru-baru ini terpapar virus berisiko tinggi atau menunjukkan gejala awal infeksi HIV.


Bagi kamu yang terlanjur terpapar HIV, beberapa hal ini sangat membantu Anda:

• Terbuka terhadap orang terdekat
• Bagi yang bekerja, terbuka pada atasan
• Menjaga kesehatan, jangan terlalu memporsir kan diri
• Hindari stress berlebihan
• Kurangi risiko penularan pada orang lain

Selain HIV berbagai penyakit IMS (Infeksi Menular Seksual) adalah serangkaian penyakit selain HIV yang dampaknya akibat seks bebas. Penularan lebih kurang seperti HIV.

ODHA(Orang Dengan HIV-AIDS) adalah sebutan Bagi orang yang positif terpapar HIV. Umumnya orang ini didiskriminasi dari masyarakat, bahkan di kucilkan dari keluarganya sendiri.

Padahal ODHA seharusnya di Rangkul, bukan dijauhi, untuk menghindari minder serta depresi. Harapan hidup mereka tak lagi sama dengan orang normal.

Beberapa hal yang dapat di lakukan pendamping ODHA adalah:

• Menunjukan cinta, hormat, dan dukungan
• Membantu mengurangi stres
• Membantu menyediakan makanan bergizi seimbang
• Serta mendorong mereka untuk mendapat perawatan jika sakit.

Dengan begitu ODHA akan mempunyai semangat baru serta percaya diri kuat untuk memulai cerita baru.
Bukankah penularan HIV dapat kita hindari?

Karena banyaknya anggapan orang bahwa hidup berdampingan dengan ODHA dapat menyebabkankan orang sekitar tertular. Akibatnya terjadilah diskriminasi serta stigma pada ODHA, minimnya pengetahuan membuat para ODHA di kucilkan
Maka untuk itu kampanye edukasi terkait HIV/AIDS Sangat lah penting guna mematikan budaya stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.

Menuju Hari Aids Sedunia

Komentar

  1. Kesehatan tetap hrus no 1, smga kita semua dijauhkan dari penyakit tersebt ya kak aamiin

    BalasHapus
  2. Ayo merangkul orang odha. Saat ini, jika pasien hiv diobati sesuai guideline bakal bisa punya angka harapan hidup lebih panjang. <3 <3

    BalasHapus
  3. selamat hari hiv/aids, ayo Bersama cegah hiv/aids

    BalasHapus
  4. dan aku baru tau ternyata virus HIV tidak menular lewat air ludah, banyak informasi yang baru saya dapat di artikel ini, terimakasih

    BalasHapus
  5. aku pernah sekali di acara pengenalan hiv ini ttg mereka bangkit dan membuat komunitas musik. benar, yg masih menjadi tantangan adalah stigma yg membersamai odhanya

    BalasHapus
  6. Banyak informasi baru yang didapat, ah sukakkk. Terimakasih kak

    BalasHapus
  7. wah.. memang penting banget informasi tentang HIV deh. Harus di share nih. terimakasih kak

    BalasHapus
  8. HIV emang bahaya banget, yang paling penting kita harus jaga budaya hidup sehat

    BalasHapus
  9. Selamat Hari HIV/AIDS.
    Ingat, jauhi penyakitnya, rangkul orang-orangnya.

    BalasHapus
  10. Ternyata mitos ya mengenai tusuk gigi bisa menular , karena tidak bisa bertahan di udara. Ini sangat Menarik . Thank informasi nya

    BalasHapus
  11. aku barussan nonton seminarnya bunda sarita seputar hiv aids. aih ngeri ya. dibawakan contohnya langsung: ODHA. ngeriiiii banget

    BalasHapus
  12. intinya jangan jauhi orang yg sudah terkena HIV tapi rangkullah karena mereka juga sama seperti kita

    BalasHapus
  13. Setuju ah untuk tetap merangkul orang-orang dengan HIV ini. Ada banyak di antara mereka yang mendapatkan penyakit ini bukan karena kemauan mereka kok. Tapi kitanya juga mesti jaga kesehatan juga ya

    BalasHapus
  14. Sudah banyak orang yang terbuka dengan ODHA, tapi tidak sedikit yang masih mengucilkan. Masyarakat perlu lebih banyak diedukasi seperti ini sh, penting banget buat paham bahwa ODHA bukan orang yang harus dijauhi tapi dirangkul. Karena HIV AIDS sendiri tidak menular melalui berbagai hal yang selama ini menjadi mitos di masyarakat

    BalasHapus
  15. ODHA jangan dikucilkan karena dengan HIV AIDS aja hidup mereka sudah kesulitan ditambah lagi dikucilkan mental mereka akan semakin down, ayo rangkul orang dengan penyakit HIV AIDS untuk berjuang menghadapi hidup dengan lebih semangat

    BalasHapus

Posting Komentar

Komentar lah selayaknya kamu ingin di komentari ya. Jngan toxic, aku baperan. Tinggalkan jejak

Postingan populer dari blog ini

Makalah Prakarya dan Kewirausahaan Tas dari Bungkus Kopi

Titip Rindu Untuk Nenek

Posisi Tidur yang Aman Untuk Masa Depanmu, Cek Yuk!